Senin, 19 Mei 2014

Cara membeli dan membersihkan ikan segar



Cara membeli  dan membersihkan ikan segar
Cara membeli  dan membersihkan ikan segar


Teliti bagian matanya, harus cerah dan berkilau. Ada beberapa jenis ikan yang memiliki warna merah darah pada matanya; ikan ini masih segar jika matanya merah tua dan sinar matanya berkilau.

Buka katup insang ikan dan lihat insangnya. Insang harus berwarna merah tua menyala, bukan merah kecoklatan.

Untuk jenis ikan bersisik, pastikan sisik-sisiknya masih melekat kencang dan tidak lepas.

Saat pembusukan mulai terjadi , daging ikan akan berubah lembek. Tekan ikan dengan jari Anda, untuk memastikan apakah ikan masih kenyal atau tidak. Harus agak membal dan daging ikan tidak lembek.

***
Menyisik ikan, gunakan penyisik yaitu sejenis pisau yang kedua sisinya bergerigi ( si seputar bak cuci diberi alas koran bekas ).

Sebaiknya keluarkan isi perutnya sesegera mungkin; ikan akan lebih awet dengan cara ini.

Taruh ikan di atas telenan. Dengan pisau tajam, buka perut ikan, buang insang dan isi perutnya.

Urapi dengan garam kasar, kemudian bilas bersih darah dan garamnya. Ikan yang masih bersisik dapat dibakar atau dikukus, tetapi isi perutnya dikeluarkan dulu. Karena sisik-sisiknya menjaga ikan tetap lembab. 

Sebelum ikan disajikan, sisiknya diangkat dengan cara menyisipkan pisau di bawah sisik dekat ekor, kemudian tarik ke arah kepala hingga sisiknya terkelupas.

Atau bila ingin menikmati sajian produk-produk hasil laut silahkan kunjungi pusat oleh-oleh ini atau di Tokopedia serta Bukalapak.

Moga bermanfaat         

Artikel berikut juga bermanfaat :
1. Tips Memasak Ikan Kondisi Darurat
2. Tips Sederhana Menggoreng Ikan

***

Selasa, 29 April 2014

Kemasan (2)




Kemasan



Yth. pembaca, pelanggan, dan calon pelanggan.

Sesuai dengan janji saya untuk melanjutkan tulisan pertama tentang Kemasan. Di tulisan pertama telah dijelaskan bahwa kesan pertama dan yang termudah adalah melalui kemasan!

Perbincangan di sebuah cafe terkenal di Tunjungan, Surabaya mengalir dengan deras. Setelah Pak Djoko Marthadi mencoba satu per satu produk kami, beliau memberi beberapa saran, yaitu :

1. Agar cakupan pemasaran dari produk makanan itu luas maka jangan membatasi diri dengan mencantumkan tulisan yang mengacu pada satu daerah. Sebagai contoh : beberapa makanan tradisional biasanya dilabelnya tertulis " makanan khas ..... ".  Padahal makanan itu di daerah lain juga ada. Coba tes, dengan mengganti dengan daerah lain, misalnya " makanan khas Bali ". Bisa jadi makanan daerah itu lebih laris, karena Bali lebih terkenal.

Agar lebih aman-nya dan bisa mencakup daerah yang lebih luas kita tidak usah mencantumkan nama daerahnya, cukup dengan " makanan tradisional".

2. Ukuran. Berat makanan yang dikemas akan mempengaruhi harga. Semakin berat makanan yang dikemas biasanya harganya semakin mahal. Padahal kebiasaan dari wisatawan atau pembeli oleh-oleh adalah mereka membeli produk tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain, mungkin tetangganya, atau saudaranya. Jadi yang akan mereka beli, kalau bisa lebih dari satu. Untuk dari pada mereka membeli produk kemasan besar dengan harga yang tinggi, lebih beli yang ukurannya lebih kecil dengan jumlah yang banyak.

Maka, pertimbangkan ukuran kemasan produk makanan yang akan dijual!

3. Variasi bentuk kemasan. Yang nama-nya oleh-oleh, biasanya pembeli mencari sesuatu yang bentuknya unik. Jadi sediakanlah bentuk kemasan yang bervariasi.

4. Label dan barcode. Kualitas makanan yang tinggi, akan lebih menarik lagi bila diberi label yang menarik dan barcode. Dengan demikian pembeli akan berpikir bahwa produksi makanan itu dikelola secara profesional.    

Itulah beberapa hal yang boleh dicoba, lalu perhatikan, mudah-mudahan omzet penjualan produk Anda akan meningkat.

Bila menginginkan kreatifitas dalam mendesain kemasan, tak ada salahnya membaca artikel ini : Be Creative!


Jumat, 25 April 2014

Kemasan



Kemasan



" Kesan pertama begitu menggoda ".
Message iklan sebuah produk. Kesan pertama apa yang Anda rasakan ketika bertemu dengan seseorang, berada di suatu daerah/tempat baru, dan mengetahui produk baru? Lalu apa kaitannya dengan message iklan di atas.

Apa kesan pertama yang Anda rasakan ketika bertemu dengan seseorang yang rambutnya gontrong, bertatoo, bergelang rantai, t-shirt hitam, dan ber-jin belel?

Bagaimana ketika Anda melihat sebuah produk yang kemasannya buram, lecek, labelnya tidak jelas?

Bisa jadi kesan terhadap orang itu macam-macam, ada yang menduga dia orang jahat, artis, anggota band dan lain sebagainya, lalu terhadap produk itu kesannya kotor, tidak higienis, dan isi-nya tidak enak.

Apakah kenyataannya seperti itu? Belum tentu kan?

Bisa jadi orang itu memang senang dengan gaya seperti itu, atau barangkali pakaiannya hanya itu ..... hehehe ( canda ya ), sedangkan kenyataan produk itu enak sekali.

Jadi yang menjadi dasar penilaian pertama adalah 'tampilan' atau 'kemasan', karena itu hal pertama yang paling mudah dikenali!

***
Bulan Maret 2014 di Hotel Sheraton Surabaya, saya diberi kesempatan bertemu dengan Bapak Djoko Marthadi, beliau adalah salah seorang pengurus Asosiasi Matahari's Supplier Club. Tujuan awal saya adalah ingin mengenalkan produk saya yaitu : Teri Nasi, Siput Laut, dan Kripik Ikan . Singkat cerita, sambil ngopi di sebuah kafe terkenal di Tunjungan, Surabaya semua produk saya tunjukan. Satu persatu kemasan dibuka lalu dicoba, berikut-nya sebuah pelajaran dan cerita menarik mengalir dengan deras.

Ingin tahu tips apa yang beliau sarankan untuk sebuah produk? Ikuti tulisan berikutnya....

***

Sabtu, 05 April 2014

Menjadi salah satu batu bata!

Menjadi salah satu batu bata
Menjadi salah satu batu bata



Hari ini, 5 April 2014 menjadi hari terakhir kampanye pesta demokrasi tahun 2014. Gegap gempita, semboyan, janji-janji, visi, dan misi dari partai peserta pemilu tersampaikan sudah di masyarakat.

Entah itu hanya sebuah janji-janji palsu, atau beneran, hanya Tuhan dan si penyampai kampanye yang tahu!

Berikut ini beberapa semboyan beberapa caleg yang penulis sempat rekam :

" Hidup ini hanya sekali, maka harus berarti " ... emangnya untuk 'berarti' harus jadi aleg hehehe...

" Siap jungkir balik " foto-nya sampai dibalik... moga ini beneran ya Kang. Amiin.

" Tulung dulur, pilih aku lagi ya "... kasihan nian Bapak ini, harus segitu-nya meminta-minta.

" Dari pada golput mending ikut "... emang kalau ikut sampeyan akan selamet...hehehe..

" Buka sithik josss...." lah ini yang dibuka apa-nya?

Itulah beberapa quote yang sempat terekam dalam pikiran penulis.

Apa pun pilihan Sampeyan, yang terpenting semuanya dilakukan dengan penuh pertanggungjawabkan. Bukankah akan kita pertanggungjawabkan apa pun yang kita lakukan di sini.

Negeri ini memerlukan peran kita, sekecil apa pun peran yang bisa kita lakukan. Laksana sebuah batu bata yang menjadi bagian dari sebuah bangunan.

Artikel menarik lainnya :
1. Bila Anda Bosan Miskin
2. Semua Akan Indah Pada Waktunya

***



 



Rabu, 26 Maret 2014

New release Produk!

Untuk melayani berbagai segmen dari pelanggan, kami mengeluarkan produk dengan kemasan baru.

New release Produk


Siput Laut - Octagon Pack 80 Gr

Harga Rp. 23.000,-

New release Produk
Siput Laut - Oval Pack 80 Gr
Harga Rp. 23.000,-


New release Produk
Teri Nasi Balado - Octagon Pack 100 Gr
Harga Rp. 23.000,-

New release Produk
Teri Nasi Balado - Oval Pack 100 Gr
Harga Rp. 23.000,-


New release Produk



Teri Nasi Goreng - Oval Pack 100 Gr
Harga Rp. 23.000,-


Silahkan dicoba!



Kamis, 20 Maret 2014

Kemasan Baru, monggo dicoba


Teri Nasi Balado 100 gr

Harga :
Retail : Rp. 22.000,- / pack

Grosir dan Reseller : Rp. 20.000,-/ pack




Teri Nasi Goreng 100 gr

Harga :
Retail : Rp. 21.500,- / pack
Grosir dan Reseller : Rp. 19.500,-/ pack

Kemasan Baru, monggo dicoba

Siput Laut 80 gr

Harga :
Retail : Rp. 21.000,- / pack
Grosir dan Reseller : Rp. 19.000,-/ pack

*Tersedia juga dalam bentuk curah.


Jumat, 07 Maret 2014

Bila Anda sudah bosan dengan kemiskinan, coba baca ini.

Bila Anda sudah bosan dengan kemiskinan, coba baca ini


Beberapa orang merasa nyaman dengan keberadaannya. Memang sesuatu yang dilakukan dan dialami setiap hari akan menjadi kebiasaan. Apapun kebiasaan itu! Sampai akhirnya menjadi zona nyaman.

Tapi kita yakin, bahwa setiap orang ingin menikmati hidup yang indah. Penuh dengan kekayaan dan keberkahan. Walaupun kenyataan hidup tidak seperti itu. "Itu mah udah takdir" kata beberapa orang. "kalau emang potongannya udah miskin, mau gimana lagi" kata yang lain.

Sebagai manusia, kita diberi ruang untuk melakukan "upaya". Berikut ini upaya yang bisa dilakukan bila ingin terbebas dari kemiskinan :

1. Harus memiliki penghasilan.
Bagaimana mungkin kita akan bisa mempunyai harta yang banyak, bila tidak bekerja. Memang selalu ada pengecualian, misalnya harta itu hasil warisan, diberi orang, atau nemu.

Lalu berapa besarnya penghasilan agar kita bisa hidup layak? Tergantung di mana kita hidup. Ada yang mengatakan Rp. 15 juta/bulan, besaran ini bila kita hidup di Jakarta. Lain lagi bila kita hidup di Banyuwangi atau Trenggalek.

Intinya, kita harus punya penghasilan, entah itu hasil dari bekerja pada orang lain atau bekerja sendiri

2. Investasikan 20%  penghasilan    
Usahan meng-investasikan penghasilan per bulan sebesar 20%. Terserah mau di-investasikan ke mana? Deposito, emas, tanah, reksadana, yang penting bukan investasi bodong. 

Atau bila Anda sudah merasa kewalahan mengelola dana, Anda bisa berkonsultasi dengan financial planner.     

Itulah dua upaya yang bisa kita lakukan bila sudah bosan dengan kemiskinan. Tapi bila Anda nyaman dengan kemiskinan, ya lupakan upaya itu!

Dan ingatlah bahwa semua akan indah pada waktunya

***